Antara Psikoanalisis dan Hipnoterapi

Perceraian antara psikoanalisis dengan hipnosis dikumandangkan oleh Sigmund freud sendiri, ia menyatakan meninggalkan hipnosis dan menggantikannya dengan analisa terhadap asosiasi beb as atau dengan analisa mimpi, joke atau analisa pada karya seni. Ada beberapa hal menarik terkait maslah ini yang akan kita bahas dalam tyulisan ini, misalnya soal adanya dugaan Freud tak mampu menghadirkan kondisi trance tertentu pada pasiennya, yang berasal dari intonasi suaranya akibat radang rahang di rongga mulutnya, hal lain misalnya ketidaksukaannya pada Amerika, semantara hipnoterapi berkembgang dengan baik di Amerika.

Untuk mendapatkan gambarahn, bagaimana Freud menyebutkan hipnoterapi tak menjangkau akar masalah terdalam dari pasien, sehingga ia lebih percaya pada analisa asosiasi bebas, yakni sebuah praktek terapi, dengan meminta pasien berbicara apapun yang ada di dalam pikirannya sebagai sebuah asosiasi melalui kebebasan mengungkapkan apapun yang ada di benaknya. Melalui pemahaman tentang tahap-tahap kehidupan dengan berbagai trauma yang dialami seseorang, akan tergambar dari pengungkapannya, selama terapi setelah dianalisa oleh analis yang kompeten.

Melalui analisa terhadap asosiasi bebas, analisa mimpi dan analisa pada perilaku dan pembicaraan pasien lainnya, maka seorang analis membawa kep pikiran sadar, pa yang tidak disadari dibalik pemikiran dan perilaku pasien yang mengalami narsisisme atau neurosis, itylah toeri dan metoda yang dikembangkan oleh Freud dalam psikoanalisis dan ia tak lahi menggunakan hipnosis dalam teori dan prakteknya.

Terminologi id, ego dan super geo menjadi landasan dari dinamika psikologi seseorang, dimana id merupakan daya murni kehidupan seseorang yang ingin dipenuhi secara serta merta apapun yang diinginkan id, sementara ego menjadi enntitas yang menegosiasi id untuk menghambat keinginannya agar sesuai dengan fungsi pribadi dan sosial seseorang, sedangkn super ego adah bagian yang memberikan batasan-batasan norma, niai dan etika yang terbentuk dalam diri seserang yang berisi nilai0nilau yang dianggap ideal dari pembelajaran sepanjang hidup seseorang.

Berbeda denga Psikoanalisa, hipnoterapi lebih kepada sebuah praktek terapi dengan menggunakan tingkat-tingkat kesadaran seseorang. dalam hipnoterapi diasumsikan adanya kesadaran yang berbeda dengan tingkat penerimaan sugesti yang berbeda, pada kondisi kesadaran tertentu yang berbeda dengan tingkat kesadaran sehari-hari, seseoarng akan sangat sugestif, atau seseoang tertanam sugesti yang terus menerus disampaikan, demikian juga semakin  bertambah usia seseorang semakin kurang sugestif dibanding dengan pada usia yang lebih muda.

Melalui akumulasi berbagai sugesti itulah kemudian yang menjadi tumpukan sugesti berupa, pemahaman, pandangan sikap bahkan perilaku seseorang , yang didapat dari proses pembelajaran sepanjang hidupnya, sehingga bisa dikatakan bahwa jati diri dan perilaku seseorang tidak lain merupakan tumpukan sugesti yang diterimanya, tentu ada sugsesti yang saling menguatkan dan ada sugesti yang melemahkan, bahkan salaing menghipangkan yang dimiliki oleh seseorang.

Dengan demikian hipnoterapi bekerja dengan memeriksa sugesti apa yang menjadi penyebab gangguan, lalu mengangkatnya pada kesadaran tertentu, sehingga dapat dipahami oleh tingkat kesadaran normal, untuk kemudian dilakukan intervensi dengan mengurangi atau mengganti sugsti yang dianggap tidak sesuai denga kebutuhan seseorang untuk hidup normal dan produktif, sehingga kan memberikan resultan sugesti yang sesuai denga kebutuhan seseorang untuk berfungsi normal sebagai individu dan bagian dari masyarakat.

Pemaparan di atas memberikan kita fakta adanya persamaan dan juga perbedaan, persamaan yang ada misalmnya soal perilaku seseorang dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak disadari oleh subjek, seperti oeggunaan nistilah bawah sadar atau tidak sadar, Psikoanalisis mengandalkan pengungkapan melalui tafsir mimpi, interpretasi terhadap asosiasi besas pasien dan analissi lainny, sementara hipnoterapi menggunakan perpaduan antara pengungkapan memori yang direpresi dan sugesti langsung maupu n tidak langsung di saat seseorang dalam kesaran tertentu yang sugestif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *