Paca Pandemik—Lebih dari dua tahun kita dilanda pandemik, bukan hanya di tanah air, tapi di seluruh dunia. Bisa dikatakan bahwa selama lebih dari dua tahun itu kita umat manusia tanpa memandang bangsa atau kelompok mana, mengalami wabah yang hampir dirasakan setiap orang, akibatnya di satu sisi setiap orang mengalami pembatasan, termasuk dunia dan kegiatan terapi atau konseling, di sisi lain pada saat demikian sebenarnya orang lebih memerlukan terapi dan konseling, sehingga banyak praktisi terapi dan konseling yang membuka jasa konseling online, seperti juga yang dilakkan Griya Terapi
Saa ini sebagian besar negara telah menyatakan masa transisi keluar dari pandemik, maka kita perlu untuk memikirkan tentang bagaimana untuk kembali memulihkan berbagai hambatan bahkan kerusakan akibat pandemik tadi. Di dunai politik dan ekonomi kita menyasikan bagaimana masalah ekonomi dan ketegangan politik terjadi di berbagai belahan dunia, bahkan juga memicu kekerasan dan peperangan d berbagai kawasan. Di dunia konseling dan terapi yang dapat kita saksiskan adalah merebaknya permasalahan kesehatan mental dan hubungan individu dan klompok yang terjadi secara langsung maupun tak langsung akibat pandemik yang cukup lama tadi.
Dari kasus yan hadir dan dapat diamati adalah apa yang terjadi di klinik konseling dan terapi seperti fenomea kegagalan anak untuk mengalami perkembangan yang sehat, bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan penurunan kualitas mental, terutama di kelompok anak muda, yang berusia sekolah SLTP/SLTA dan perguruan tinggi. Kasus lainya bukan berarti tidak ada, tetapi relatif kurang meninjol atau ta teramati dibandngkan dengan pada kasus remaja dan dewasa awal, aau usia belajar.
Untuk meenerangi fenomena ini dan bagaiimana mnegatasinya tulisan ini dibuat, yang menyangkur pembahasan, fenomena yang ada, lalu apa yang berubah dan tantangan dari sisi konseing dan terapi, serta peluang urtuk mendapatkan rekomendasi untuk beberaapa ksus indiividuall, keluarga dan kelompok dari kondisi yang ada tersebut.
Dari sisi fenomena, maka dapat kita perhatian bahwa pada keloompok usia muda sebagaimana dibhas di atas, fenomena oada anak usia sekola dan usia kuliah dapat disebutkan munculnya kasus-kasus stress dan depresi pada remaja dan usia dewasa awal, merebaknya hipomanik yang bisa dilihat samppai tingkat gangguan klinis bahkan pskosomatis, menurunnya kualitas dan kemapuan belajar pada sebagaian besar subjek. Hal demikian biasanya dibaregi atau berakibat pada gangguan hubungan antar individu keluarga dan dalam komunitas yang lebiih luas.
Sementara itu kaus ansieta, selaun terjadi pada remaja juga dalami oleh bebara subjek yang lebih dewasa pda usia yang produktif. Kaus-kasus pada orang yang lebih dewasa ini pada level dan konsisi tertentu juga menjadi gangguan pada komuniksai antar ndividu, keluarga dan komunitas. Untuk itu perlu kita cari besaran dan level masalahnya, siapa saja subjek yang terpapar dan memerlukan penanganan terapi dan konseling, untuk dapat mengendaikan bahkan menjadikan kegidupan pasca pandemik, jusstru melahirkan lebi banyak peluang diabnding hambatanya, melalui serangkaian langkah rekomendasi yang kita dapatkan