Kaka Suminta, C.Ht.
Koran Kompas Sabtu (9/4) menurunkan berita soal ancaman penyakit diabetes atau biasa disebut kencing manis yang semakin menjadi penyakit utama bangsa Indonesia, seiring dengan meningkatnya tingkat kemakmuran masyarakat Indonesia, bahkan Kompas menulis bahwa diabet akan menjadi beban bangsa karena menurunya kualitas hidup penderitanya dalam jumlah besar, dalam bentuk penurunan produktifitas dan biaya pengobatan dan perawatan penderitanya.
Saya sendiri,sejak menggeluti dunia terapi menaruh perhatian besar terhadap persoalan ini, selain karena secara pribadi dan keluarga memiliki riwayat kerentanan terhadap penyakit ini, juga menyaksikan banyak penderitaan teman dan kolega, yang menderita diabet. Secara umum dari kajian dan pengalaman terapi saya menyimpulkan bahwa diabet bisa dicegah dan ditanggulangi secara maksimal, dengan mengubah pola hidup, pola makan, olah raga dan pola pikir, di sinilah hipnoterapi berperan besar upaya untuk tersebut. Namun pertanyaannya mengapa kecenderungannya fenomena diabet terus melaju hampir tak dapat dibendung.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya menyimpulkan bahwa masalah utamanya adalah pada sosialisasi dan kesadaran, sosialisasi pemerintah dalam hal ini yang bisa dibantu oleh masyartakat, dan hadirnya kesadaran masyarakat sendiri tentang bahaya penyakit diabet, terutama untuk diabet tipe 2 yang muncul karena pola makan dan pola hidup penderita sebeklum dan sesudah menderita diabet. Sebagian besar orang terbuai dengan kondisi kesehatan yang tak menampakan gejala “sakit” saat penyakit diabet menjangkiti pada diri seseorang, apalagi untuk mereka yang masih muda khususnya yang berusia di bawah 40 tahun.
Dengan sosialisasi sebagaimana yang dilakukan saat ini, di mana juga d lembaga dan perusahaan dimana seseorang bekerja tidak menaruh perhatian kepada kondisi kesehatan karyawan secara menyeluruh, sehingga soal kesehatan lebih dianggap sebagai tanggungjawab setiap pribadi, padahal sejatinya tak ada perusdahaan yang sehat jika sebagian karyawanya menderita penyakit. Mengingat bahwa ancaman diabet menjadi begitu besar saat ini dan kedepan, maka sosialisasi dan penyadaran di lembaga swasta dan pemerintah nampaknya perlu digalakkan.
Sosialisai soal diabet (juga kesadaran akan kesehatan secara menyeluruh) sampai mecapai kesadaran publik, akan sangat mudah dan efektif, karena pada dasarnya, diabet terutama tipe 2 lebih merupakan soal pola makan dan pola hidup yang perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan peningkatan usia pada setiap orang, yang pada intinya dengan diet yang baik, oleh raga dan lingkungan kerja yang sehat, kita bisa mencegah banyak orang dari ancaman penyakit yang semakin meluas, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara di dunia, terutama yang mengalami peningkatan kemakmuran ekonomi.